Saat mentari mulai bangun dari tempat peristirahatannya,
mata terbuka menangkap sinarnya dari balik jendela. Seperti biasa, radio
tua kunyalakan. Hal yang selalu aku lakukan sebelum mengawali aktifitas hari
ini. Dari seberang sana mengalun hits-hits lagu Indonesia pop terbaru. Sebuah senyum mendarat di bibirku saat sang penyiar memberikan salam hangatnya untukku.
Tak perlu segelas teh hangat untuk menyemangatiku, salam
ini pun sudah lebih dari cukup. Bukan apa, hanya rasa bangga saat namaku
disebutnya, rasa lega sepagi ini sudah ada yang menyapa. Tak lain tak bukan sang
penyiar adalah rekan kerjaku di sebuah stasiun radio swasta di kota ini.
Aku adalah seoarang pelajar yang masih duduk di bangku SMA,
namun kegemaranku akan musik dan penikmat suara radio ; membuatku berusaha tuk
melakoni dan terjun ke ranah penyiaran. Tiap pukul 20.00 hingga 22.00, akulah
yang menemani ruang dengar para radioholic dalam acara “Penghantar Tidur”. Sebuah
alunan instrumental Loving You dari Kenny G menjadi latar di sela suaraku
menyapa para pendengar ataupun ketika sedang membacakan pesan salam mereka.
Lagu-lagu yang kuputar pun lagu bernuansa lama, lagu yang memiliki beat lambat baik dari manca maupun pop Indo.
Kini aku merindukan hal itu lagi. Duduk di depan monitor,
membaca pesan yang tertera di layar komputer, menghirup udara di dalam ruang
yang kedap suara. Aku rindu microphone gantung yang tak pernah jauh dari
depan mulutku. Aku rindu sebuah headphone yang selalu melekat di
telinga.Meski di ruang itu sendirian, namun tak ada rasa sepi yang kurasakan.
Canda selalu ada saat aku mulai berbincang dengan pendengar lewat
telepon, sedang tawa selalu hadir kala ada pesan-pesan salam yang lucu dari
mereka atau bahkan pesan yang tak bisa kubaca, karna pesan yang
disingkat-singkat. Aku rindu rasa puas dalam dada saat bisa menemani mereka semua meski hanya lewat ruang dengar saja, sungguh rasa yang tak bisa kulukiskan dalam sebuah kata.
© 2014 by W.U. Widiarsa. All rights reserved
0 comments:
Post a Comment