Bapak orang yang
keras dan ringan tangan. Apapun yang dirasa tidak benar, kerap kali membekaskan
memar di wajah Ibu dan tak jarang juga punggungku. Kebiasaan Bapak minum kopi,
mirip cara minum obat orang sakit: 3
kali sehari. Tidak boleh telat. Bapak bisa murka.
“Aja lali nggawe
kopi kanggo Bapak ya Nduk, ben slamet.”1 Pesan Ibu padaku, sebelum pergi.
Dua hari lalu
Ibu meninggal. Aku anak semata wayang. Mau tak mau aku harus menggantikan
posisi Ibu mengurus dapur. Memasak atau sekadar membuatkan kopi untuk Bapak.
“Pak, menika kopinipun. Monggo dipun unjuk.”2
kataku gemetar, sambil menaruh kopi itu di sudut kamar Bapak.
NB :
Jumlah 100 kata, belum termasuk judul.
1. “Jangan lupa membuat kopi untuk Bapak
ya Nduk (sebutan untuk anak perempuan di Jawa), agar selamat.”
2. “Pak, ini kopinya. Silakan diminum.”
Kediri, 4 Februari 2015
0 comments:
Post a Comment