Malam
itu di Kampungku listrik sedang padam, mungkin akibat hujan deras yang samapi
saat ini masih belum juga reda.
“Bu, Bapak pergi dulu.”
“Hati-hati
ya Pak, cepat kembali,” timpal Ibu.
Karena
penasaran, segera kuhampiri Ibu di ruang tamu.
“Bapak
kemana Bu malam-malam begini?”
“Ada
urusan sebentar,” jawabnya sambil menyalakan sebuah lilin panjang di atas meja.
“Kamu tidur lagi sana, besok bangun pagi.”
Hingga
tengah malam aku tak kunjung tertidur. Sementara itu kulihat Ibu di ruang tamu
nampak tertidur pulas di samping lilin yang masih menyala. Mungkin Ibu lelah
menunggu Bapak yang tak kunjung datang. Segera saja kutiup lilin itu, karena
listrik juga sudah tak lagi padam.
Sejak
saat itu Bapak tak pernah pulang. Namun tiap malam tepat di depan rumah selalu
terdengar lolongan anjing liar.
. Kediri, 9 Desember 2014
© 2014 by W.U. Widiarsa. All rights reserved
.
sampeyan berarti anak e babi ngepet mas?...
ReplyDeletejust kidding.
apik mas.
Wah, saya baru ngeh kalau ini tentang babi ngepet setelah baca komen Mas Arif di atas. BTW dari Jawa Timur juga to? Saya asli Tulungagung *Maap OOT*
ReplyDeletehahaha :))) kurang ngena ya maksudnya??
ReplyDeleteJadi inti dari FF di atas itu sebenarnya, Bapaknya adalah anjing jadi-jadian, dia tidak bisa kembali ke wujud manusia karena lilin yang dijaga Ibu sudah padam terlebih dahulu. hehehe
Oh, aku kira anjing ngepet. Mau bilang babi ngepet tapi bapaknya bukan babi. -____-
ReplyDeletehahahahahhaha ketawa sendiri bacanya. lucuk!
ReplyDelete