Sore
ini kupersiapkan sebuah pesta kecil untuk para sahabat
Di
sebuah beranda kecil di depan rumah...
Bukan
pesta perayaan mewah
hanya
sebuah jamuan hangat
sebagai
ucapan terimakasih yang teramat sangat...
Terimakasih
untukmu yang kusebut secangkir kopi,
Yang
selalu setia menjadi teman menjelang pagi,
menyambut
senja atau bahkan menikmati gigilnya angin malam
Meski
mengenalmu belum terlalu lama, namun hangat dan nikmatnya tiap tegukan telah
menjadikanmu candu dalam tiap detik waktuku
Hadirmu
adalah semangat yang membuat segala asa
menjadi rasa bahagia yang sebelumnya telah tertunda.
Menyeduhmu,
menjadikanku mengerti apa arti hidup ini
Akan
selalu ada rasa pahit dan asam dalam hidup, tak selalu manis seperti apa yang
dibayangkan oleh setiap manusia.
Namun kau yang kopi; menjadikannya
paduan yang sempurna hingga hidup ini menjadi banyak rasa.
Teruntukmu
yang kuberi nama Senja
Bagaimana
kabarmu?
Lelahkah
menunggu warna jingga pertanda lelah siap diistirahatkan tuk sementara?
Mengagumimu
juga belum lama,
Hingga
saat itu tiba, kau menyajikan sebuah rona sebagai pelipur lara
Membuatku
terpana akan ciptaan Tuhan yang luar biasa
Bagaimana
tidak,
kau
ajarkan sebuah kesabaran di saat hari berjalan terasa lama
takkan
ada yang sia-sia katamu jika mau menunggu
kau
buktikan dengan indah warna langitmu
meski
kadang kala orang menganggapmu biasa saja
untukku
ini luar biasa
meski
cahyamu temaram namun indamu ampuh memudarkan rasa penat yang kian menyiksa
Terimakasih
telah menjadikan hidup lebih berwarna dari sudut pandang yang berbeda-beda
Terimakasih
telah megajarkan padaku arti mengucap syukur dalam setiap hal dan membuatku
mengerti berartinya hidup ini..
Terlebih
lagi terimakasih tak kenal lelah
setia
menunggu sepulangku lelah entah dari mana...
Hai,,
kau yang kusebut angin..
Terimakasih
untukmu yang telah hadir dalam kehidupanku.
Mungkin
terlalu singkat waktu untuk menjadikanmu sahabat,
namun
tak apa sudah sepantasnya karena denganmu kurasa nyaman.
Terimakasih
telah kau hembuskan angin segar dalam hidupku,
hingga
panas teriknya kehidupan terasa lebih sejuk dari sebelumnya.
Terimakasih
juga telah kau ajarkan arti sebuah kehangatan.
Saat
kau hembuskan angin malam yang dinginnya begitu menusuk rongga dada,
hingga
kesepian dan keheningan turut membuatmu jadi gigil yang tak terelakkan.
Dari
sana aku mencari sebuah hangat pelukan untukku bertahan.
Meski
hadirmu tak kasat oleh mata,namun begitu terasa.
Itu
yang kau ajarkan padaku tentang keikhlasan sebuah cinta,
Tak
perlu nampak yang penting bisa menyentuh dasar palung jiwa...
Terimakasih
untuk kalian para sahabat tercinta..
Angin,
kopi dan senja..
Aku
harap hadirnya kalian tak hanya sementara
Namun
abadi hingga selamanya..
Terimakasih
atas segala pelajaran berharga,
Yang
hanya bisa kubalas dengan kata yang tak seberapa,
serta
rapalan doa yang kupanjatkan pada yang Kuasa.
Salam
hangat dan mesra,
dariku
yang berharapi jadi melodi.
Sebuah
lantunan nada yang tak pernah lepas dari telinga.
Berharap
ada dalam hidup kalian, menjadi kawan dalam segala rasa.
Menjadi
alunan pagi yang memberi semangat di hati
Menjadi
alunan siang yang membuat hati tetap girang hingga malam menjelang
Dan
menjadi alunan malam
Sebagai
penghantar lelap yang lembut menenangkan jiwa-jiwa yang mulai padam.
Malang, 19 September 2014
© 2014 by W.U. Widiarsa. All rights reserved
0 comments:
Post a Comment