Pagi
tadi aku memanggilmu dengan sebutan Mama. Sama dengan yang lain; belasan anak
perempuan yang tinggal di rumah mewahmu. Besok usiaku genap 17 tahun. Sebagai
seorang Ibu, kau telah mempersiapkan hadiah istimewa untukku.
“Nanti malam
tunggu saja di kamarmu, akan kubawakan hadiah spesial untukmu,” bisikmu di
telingaku.
Benar, tak perlu menunggu besok
pagi. Hadiah darimu sudah kuterima malam ini. Katamu, ini akan jadi hadiah yang
paling mahal dan istimewa untukku.
“Apa kau suka dengan hadiahmu semalam?”
tanyamu sumringah sembari memberi beberapa lembaran uang bagianku.
Harusnya kau
tahu apa jawabanku, ada sebuah luka yang takkan pernah hilang ditelan masa.
Malang, 24 Oktober 2014
© 2014 by W.U. Widiarsa. All rights reserved
Malang, 24 Oktober 2014
© 2014 by W.U. Widiarsa. All rights reserved
0 comments:
Post a Comment