Friday, November 22, 2013

Begitu Riuh Namun Sepi



Pagi ini, mentari bersinar tak biasa. Ia hadirkan gigil yang luar biasa. Awan hitam pekat menyelimuti langit kota ini, hadirkan rasa sepi yang menusuk ulu hati. Sepagi ini rasa sunyi sudah menghampiri, sungguh rasa yang buatku nyeri.

Seperti biasa, waktu berjalan perlahan kurasa. Nampaknya rasa ini betah tuk berlama-lama. Hingga kala siang pun mulai menyapa, rasa ini masih bertahan tak urung pergi. Gelak tawa berhamburan di luar sana, begitu riuh terdengar koar-koar mereka. Tak jelas, aku hanya berusaha menerka, aku hanya mampu tuk meraba. Aku tak mengerti bahasa mereka. Ada canda yang mereka tawarkan, ada kesenangan yang mereka suguhkan. Namun tak satupun aku dapatkan. 

Aku tahu, aku berjalan tak sendiri. Namun hati ini adalah penyendiri. Seriuh apapun hari ini, seriuh apapun keadaan berusaha menyandingi, ia tak mampu tepiskan rasa sepi dan sunyi dalam hati yang sudah terlanjur mati.

Malang, 2013


© 2014 by W.U. Widiarsa. All rights reserved

0 comments:

Post a Comment